Sabtu, 09 Oktober 2010

Precious Person

Well, now let's talk about my bestfriends. I'm sure, they'll be the best person who know me deeply, more than another friends, like my family. They can be mother-father-sister-and brother at the same time, without them .. I don't know how to trust a person (oh good, kenapa winamp gue muterin lagu Malaikat Juga Tahu yaa? Pas beneerr..), I love them with all pieces of my heart. They give me many things that other people can't be given to me. They are heroes for me. They can be the craziest person then they change to the wisest person, or from angels to devils. Hohoho. That's my BF. Truthly, our friendship not flat at all, we ever made some mistakes or fight as other people. But in the end, let's change to better person! We find about 'who am I?', fix the problems that come to us together yeah! Haha. So.. dear my bestfriends, this post I wrote when I thinked about you and everything that we shared. This post I wrote to remind you about how precious you guys in my life. No matter what people say about you, no matter how far, how difficult.. we to meet again, or how busy we are with new life in senior high, for me.. NO ONE can replace you. Once again, no one can replace you. :) Trust me! Can you imagine what colour that we made? Hahaha. That's well be the rarest colour in the world for me, for us.. right?

Aulia? :D
Kian? :P
Sandy? Xo
Yudhit? :)
 Kalian itu sangat sangat sangat sangaaaattt berharga, mungkin kalianlah nyawa kedua gue. Hehe, gombal yah. :P Tapi.. setelah gue perhatikan, ada yang berubah yaaa.. Aulia yang semakin feminim (uhhh cantiik deh kaamuuu :*), Kian yang lebih gokil dari biasanya (wah ini mah udah daridulu -o-), Sandy yang lebih simpel dari sebelumnya (tapi cerewetnya gak berubah! ^o^), dan Yudhit yang semakin dewasa menyikapi sesuatu (lo membuktikan ucapan lo sob! keep your spirit! XD). Ayo ayo kita menjadi lebih baik!

I remember..
All the things that we shared, and the promise we made, just you and I.
I remember..

All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn.(Mocca-I Remember)

Aku menyayangi kalian semua karna Allah. :) Percaya ya.. percaya..

Buat kalian yang belum nemuin sahabat, tenang aja.. karna sahabat itu bakal datang dengan sendirinya. Yakin deh. Percaya. Mungkin mereka udah ada, tapi kalian belum menyadarinya. Oke? Tetep semangat kawan!

Kamis, 07 Oktober 2010

Gelap

Kutatap langit
Hitam
Pekat
Tanpa sinar
Kurasakan angin
Dingin
Menusuk
Kupejamkan mata
Dan kurasakan semuanya
Galau
Sesak
Penuh emosi
yang terus menjerat
Tanpa ampun
Tanpa belas kasih
Membuatku takut
Takut akan dunia yang menipu ini
Beri aku setetes kehangatan
Beri aku secuil kenyamanan
Agar kegelapan ini menemukan cahayanya

Minggu, 03 Oktober 2010

U-Te-eS -___-

Yak saudara sekalian, pertama ambil nafas.. hembuskan. Sip. UTS, atau bisa juga disebut sebagai mid semester, semakin dekat dengan para pelajar SMA di Jakarta. Hmm.. mungkin tinggal beberapa jam dari sekarang. Oke buat anak SMA Jakarta yang baca entri ini, percayalah kita senasib kawaaann. Hahahaha, oke cukup lebaynya. Nah, biasanya di saat kritis kayak gini, penyakit jelek gue: males kambuh, gawatlah jadinya kalo itu terjadi. Well, gue udah merasakan tanda-tandanya sih. -,- Mulai deh nih gue ngulur-ngulur waktu.. Jam delapan aja deh belajarnya, eh keterusan ampe pagi.. alhasil, gak jadi belajar. Pas ngerjain soal, ngejawabnya seenak jidat aja dah, ato ngga tang-ting-tung pake kancing. Parah abis. Oke semua! Karna sekarang gue udah SMA, gue membuat keputusan.. *jengjengjeng* kalo gue gak mau males lagii!! *plokplokplok!* Sip, buka buku ahh.. :D

Hmm.. belajarnya pas abis solat subuh aja deh. *gubrak!*

CR: Prediksi

Alohaaa semuanyaaaa! Gue bikin cerpen kali ini, jadi mumpung ada waktu gue post deh. Hoho. Enjoy it guys!

Hana, gue kasih tau lo orangnya pas acara makrab kelas kita. begitulah isi sms Nelo ketika kutanyakan siapa nama cewek yang dia suka. Oke.. berarti itu hari ini. Tapi sekarang acara makrab telah selesai namun Nelo belum juga memberitahuku siapa orangnya. Ketika kutanyakan jawabannya, dia selalu menunda dan menunda. Ya mungkin karna suasana yang ramai, dan yah.. teman-temanku di kelas yang baru ini, X-2, sebagaian besar adalah penggosip asal yang mencari gosip juga asal-asalan dan abal-abal, jadi tidak ada waktu yang pas untuk Nelo memberitahuku. Jadi, selama acara berlangsung aku hanya bisa memperhatikan gerak-gerik Nelo agar bisa membuat sebuah prediksi.
        Kubaca kembali beberapa sms Nelo ketika kami membicarakan ciri-ciri sang cewek yang beruntung itu. Hmm.. aku memprediksikan Rai lah yang kami bicarakan selama ini. Dia cewek baik, manis, pintar, dan sekelas dengan kami.. sesuai dengan ciri-ciri yang digambarkan. Hmm.. lucu juga kalau mereka pacaran suatu hari nanti. Rai, sosok yang lemah lembut dan agak kekanak-kanakan dengan Nelo, yang keras dan dewasa. Cukup serasi, apalagi mereka berdualah yang telah merencanakan acara makrab malam ini! Asik! Aku tinggal minta pajak jadian saja ke mereka nanti! Hohoho.
        Well, mungkin kalian bingung mengapa aku bisa sepeduli ini dengan Nelo. Kami baru kenal, belum sampai tiga bulan yang lalu kami bertemu. Aku belum banyak mengetahui hal-hal tentangnya, begitu pula dengan dia terhadapku. Namun, kurasa kami sudah saling mengisi satu sama lain. Jika kalian tanya mengapa, mungkin karna disini, disekolah baru dan kelas baru, dimana semuanya terasa asing bagiku, dimana semua kenangan di SMP masih membentengi diriku, dialah cowok yang pertama kali berteman denganku. Dia banyak bercerita tentang kehidupannya kepadaku, begitu juga dengan sebaliknya. Percayakah kalian pertemanan ini terjadi bermula dari sebuah pertanyaan tentang PR? Bermula dari hal yang kuanggap sepele, tapi semakin lama hal yang kuanggap sepele itu semakin berkembang dan berkembang. Hei jangan salah paham, bukan berarti aku mencintai Nelo, atau sebaliknya. Kami berteman. Yap itu saja. Dia sudah kuanggap sebagai teman, kakak, dan ayah untukku. Hahaha. Lucu ya, padahal kami baru kenal.
        Malam yang semakin dingin, dapat kudengar suara hiruk pikuk teman-temanku. Dibelakangku, Rai dan beberapa orang lainnya sedang membicarakan jalan tercepat dan teraman untuk sampai ke rumah masing-masing. Didepanku ku Eli dan Siska berjalan cepat karna jemputan Eli sudah datang dan menunggu dari kira-kira sepuluh menit yang lalu. Aku dan Nelo berdiri diantara mereka yang sedang sibuk dengan tumpangan pulang. Nelo telah menaiki motornya bersiap untuk pulang, mungkin ini saat yang tepat. Setidaknya perhatian teman-temanku sedang teralihkan, jadi mungkin untuk satu menit kedepan kami bisa mendiskusikan tentang miss. X yang beruntung itu dengan suara yang hanya bisa didengar oleh kami berdua.
     "Jadi siapa nih?" tanyaku sambil melihat kesekitar, memantau jika ada yang memperhatikan kami.
       "Prediksi lo?" Nelo balik nanya sambil nyengar-nyengir gak jelas.
       "Hmm.. Rai, kan?" tanyaku penuh selidik, Nelo tertawa pelan mendengar jawabanku. "Eh malah ketawa.. cepetan Eli udah dijemput nih, gue nebeng sama dia." aku memperhatikan Eli yang berjalan makin jauh dari tempatku berada. Nelo tersenyum geli.
       "Oke.. oke.. Kenapa mikirnya Rai deh?" 
       "Abisnya dia sesuai sama ciri-ciri yang lo kasih ke gue sih.. Salah ya?"
       "Iya," Nelo menjulurkan lidahnya, "katanya detektif profesional. Nebak ginian aja gak bisa lo," Nelo menjitak kepalaku pelan.
        "Yaudah.. yaudah.. jadinya siapaaaa? Cepet.. cepet.."
Nelo berfikir sebentar, sepertinya bingung mau memberitahuku sekarang atau tidak. Dia berdeham pelan.
        "Jadi cewek yang gue suka itu.." dia menarikku untuk mendekat. Kupastikan telingaku terpasang dengan baik agar dapat mendengar suaranya. "Lo." bisiknya.
        Aku terdiam. Tak tahu harus bicara apa. Bingung. Masa? Kok bisa? Dapatku rasakan tubuhku mulai bergetar pelan, oh tidak.. lututku melemas.
        "Wah.. becanda lo Nel." kataku sambil berusaha untuk menguasai diri. Tanpa kusadari ternyata Rai dan teman lainnya sedang asik memperhatikan kami. Dapat kudengar samar-samar suara 'cieee Hana.. ciee Nelo..' mereka. Sungguh, aku tidak memperdulikan mereka. Pikiranku melayang ke seminggu yang lalu, ketika Nelo mulai bercerita tentang cewek yang dia suka. Jadi, selama ini akulah yang kami diskusikan? Jadi, aku mencari aku? Jadi, aku mendukung Nelo untuk menembak diriku sendiri? Wah.. kacau..
         "Seriuslah. Lo-nya aja yang gak nyadar udah dikasih petunjuk berapa kali coba."
         "Kok? Duh.. gue bingung.." sepertinya usahaku untuk menguasai diri tidak berhasil.
         "Kaget kan? Kaget kan?" katanya puas.
         "Banget!" kuatur nafasku perlahan. Begini ya rasanya orang kaget? Nafas jadi megap-megap begini.
         "Gue bilang apa, lo pasti kaget."
         "Kok lo nyantai sih? Gue udah syok gini."
         Nelo tertawa kecil, "Kan gue udah nyiapin mental dari kemaren."
         "Hah? Iya deh iya.. aduh.. parah nih gue.."
         "Udah.. udah.. nyantai aja, gue balik duluan ya! Lo juga cepetan ntar ditinggal Eli." Diusapnya kepalaku pelan, lalu dia menstrater motornya. Dapat kulihat wajah Nelo yang memerah sedetik sebelum dia memakai helmnya.
          "Oke.. hati-hati Nel. Awas ada polisi." kataku berusaha untuk bercanda disaat jantungku masih jumpalitan tak keruan seperti ini. Nelo mengangguk pelan. "Bye!" katanya sebelum motornya beranjak. Dapat kudengar deru motor yang semakin lama semakin menjauh
           Oh tidak.. aku harus memberitahu seseorang! Siapa? Tidak mungkin Eli atau Siska. Aduh.. ya ampun. Sempoyongan aku berlari ke arah Eli. Kuputuskan untuk memberitahunya. Ketika mendengar ceritaku, reaksi Eli sama sepertiku. Ya.. Eli sudah tahu tentangku dengan Nelo, karna aku sering bercerita kepadanya.
            "Jadi Han, jawabannya iya apa ngga?" pertanyaan Eli membuatku terdiam. Entahlah.. Nelo telah membuatku nyaman. Aku tak mau hubungan itu rusak atau berubah karna hal ini. Tapi disisi lain, aku tak mau menggantungkan perasaannya dengan tidak menjawab apapun. Huaaa.. aku bingung..

Lima belas menit kemudian HPku bergetar. SMS..
From: Anelo
Kaget Han? XD
From: Hana
Banget.. Kenapa bisa deh? Perasaan muka gue biasa, pinter.. rata-rata aja. :@
From: Nelo
Wesehh.. orang yang nilai diri lo Han, yaa.. berarti kita beda pendapat. :P
From: Hana
Iya sih.. tapi tetep aja, syok. --" Jadi.. ada yang mau lo tanyain ke gue?
From: Nelo
Hmm.. nanya apa ya? Menurut lo?
From: Hana
.. gue bingung mau jawab apa. Gue nyaman sama keadaan kayak gini, tapi gue gak mau ngegantungin lo. Tapi gue akui lo emang lebih dari temen biasa, cuma gue belom siap buat pacaran. Jadi sampai waktu gue siap, gue ngebebasin lo suka sama siapapun.
From Nelo:
Hmm? Nyantai ajalah sama gue. Gue gak mau lo terlalu mikirin perasaan gue ke lo, itu malah ngebuat gue gak enak sama lo Han.
From Hana:
Kok gitu? Harusnya gue yang gak enak. :(
From Nelo:
Udah.. udah.. nyantai aja, jangan sedih gitu ah. :D Kita temenan kayak gini aja udah lebih dari cukup buat gue. Nyantai aja ya, gak ada yang berubah kok. :) Gue bakal nunggu lo Han, gak usah buru-buru.
From Hana:
Thanks Neloooo.. lo baik banget banget.. Beruntungnya gue punya fans kayak lo. XD
From Nelo:
Hahaha. Makanya cepet-cepet jadi fans gue. :P

Dan suasana pun kembali seperti biasa. Walaupun aku tau ada sebuah perasaan baru diantara kami. Mungkin aku belum 'menyukainya' untuk sekarang, tapi.. masa depan siapa yang tahu? Percaya nggak hal sebesar ini bermula dari pertanyaan tentang PR?

Rabu, 29 September 2010

I really miss my beloved MTs..

Well, masih dihari yang sama. Barusan gue ngeliat foto-foto gue pas MTs, yep kurang dari enam bulan yang lalu, saat status gue masih menjadi anak SMP yang bebas, yang bandel, yang nyantai, dan yang yang lainnya. Oh God! Gue bener-bener kangen itu semua. Gue liat foto pas pembuatan film tentang memandikan jenazah. Inget banget gimana ramenya Lili pas ngerekamin anak-anak, Pak Sule yang rada marah karna anak-anak cowoknya berisik, trus ribetnya nahan ketawa pas pengambilan gambar. Gue kangen masa-masa gue pas OSIS, pas LDKS yang agak berantakan. Karna kurang becus ngurusin junior, seniornya jadi kena marah semua. Disuruh push up sama guling-guling di tanah pas malem-malem abis renungan tuh, mata sembab kaki pegel badan remuk tetep aja dihukum. Mana senior (termasuk gue) yakin banget kalo kita gak salah, eh pas dikasih tau sama kakak paskib baru ngerti deh kesalahannya: kita masih individualistis. Akhirnya abis dimarahin, semuanya berangsur jadi kompak. :) Gue inget Yudhit selaku ketua OSIS, kena marah mulu. Dikit-dikit diomelin, ini diomelin, itu diomelin, tapi gue akui dia ketua OSIS terbaik angkatan gue! Inget juga pas capek-capek bikin balon aer, akhirnya tuh balon gak jadi dipake pas pos. Eh malah dipake buat perang balon, dan si Yudhit yang jadi sasarannya! Hahahaha. Trus bintal, pas survei tempat seniornya udah pada takut duluan, ternyata pas jadi setan-setannya senior malah jadi yang paling ganas! LDKS.. LDKS.. gue gak bakal bisa lupain hal itu. Niat mau begadang tapi gak jadi karna mata udah lima wat, bangun lagi jam 6 gara-gara kedinginan, wajarlah gue tidur di teras villa! Mantep dah tuh. Abis itu disuruh senam pagi, muka pada lusuh semua, kagak ada semangat-semangatnya. Ehh ditegor lagi sama guru, bikin gemes deh ahh.. Pulang-pulang gue hibernasi ampe 12 jam. Hohoho.

Suasana kelas 9 yang gak terlupakan. Ngeliatin Yudhit yang fokus gambar sketsa, Kian-Sandy temen ngerumpi gue. Trus BBFnya kelas yang beda banget banget dari BBF yang asli, haha. Narsis-narsis di kamera orang pas minggu-minggu terakhir kelas 9. Ngeliatin pak Admi dengan tampang sangarnya tapi lembut hatinya. Atau muji kekerenan pak Syakur, hoho. Banyak banget.. banget.. gak bisa gue kupas satu-satu disini. Gue kangeeeeeenn banget. Suasana 95 yang rame, dengan tereakan-tereakan anak sekelas pas istirahat. Apis yang ngejailin Idzni. Ato suasana hening kayak kuburan pas pelajaran mulai. Debat pas presentasi. Ngeluh karna pembuatan taman. Ngomongin OSIS. Ngegosip. Kesel pas digosipin. Ya ampun.. sedih kalo ngebayangin hal itu gak akan terulang lagi. Masa-masa dimana gue make seragam ijo-ijo dan baju olahraga yang kayak baju tukang sapu dan bangga menjadi anak MTs, walopun letaknya di pelosok dan tugasnya juga ngeselin naudzubillah, tapi banyak banget hal yang gue dapet disana. Gue dapet sahabat terbaik gue, love story yang berbeda dari biasanya, pengalaman yang aneh menakjubkan.. Gue kangen maen biola bareng tim, disuruh maen mendadak sama Bu Jay. Hahaha. Tapi dulu latian tuh gampang, karna masih dalam lingkup yang sama: MTs. Sekarang? Buat nyari waktu latihan aja susaaahh banget. Gue kangen.. Kian, Yudhit, Sandy, Nye-nye yang sifatnya berbeda sama gue tapi merekalah sahabat terbaik gue.  Huuu.. pengen meluk kalian rasanyaaaaa.. T^T dan sekarang semuanya telah berbeda. HA HA HA. Gue kangen kangen kangen kangen kalian semua.. sedang apa kalian kawan?

Alasan orang benci DISURUH!

"Hana ambilin ini doong!" -krasak krusuk- gue beranjak dari posisi nyaman gue buat ngambilin hal yang diinginkan, gak lama kemudian.. "Hana bersihin meja tuh, berantakan banget!" untuk kedua kalinya gue beranjak dari posisi nyaman gue dan dengan sangat terpaksa gue bersihin tuh meja, udah tuh, gue duduk lagi. Ehhh tiba-tiba.. "Hanaaaa.. kerjain ini dong!" dahi gue mulai berkerut, sabar.. sabar.. gue turutin lagi. Kemudian.. "Hanaaaa.. pergi ke warung dong!".. "Hana sapu lantai!".. "Hanaaa!!".. "Hanaaaaa!".. "Hanaaaaaa?!!".. -KLIK!- gue matiin laptop yang sedari tadi gue pelototin dan berhenti ngerjain project gue yang beberapa bulan ini gue anggurin gara-gara sibuk di SMA. CUKUP! HABISLAH KESABARAN GUE! Hayolaaahh.. bisa gak sih gak nyuruh-nyuruh seenak jidat gitu? Gak liat apa gue lagi serius setengah idup gini? Giliran ide lagi lancar banget gini adaaaa aja penghalangnyaaaa.. huuuuhh gemees deh aaahhh!

Well, perlu teman-teman sekalian perhatikan. NYURUH dan MINTA TOLONG itu SANGAT BERBEDA! Gue yakin, diantara kalian yang baca post gue kali ini, pasti ada yang berpendapat sama. So, dimana bedanya? Intinya mah sama: minta bantuan. Tapi menurut gue, 'nyuruh' orang sama 'minta tolong' ke orang itu beda banget, dari bahasanya aja udah keliatan kan kalo 'minta tolong' itu lebih halus dari 'nyuruh'. Jadi mengapa eh mengapa orang gak suka disuruh?
  1. Menurut gue, orang 'nyuruh' itu gak pernah ngomong 'tolong'.
  2. Orang nyuruh itu ngomongnya pake nada tinggi, suara sopran satu aja kalah kali.
  3. Gak liat sikon, tuh penyakit jeleknya orang nyuruh. Lagi asik ngerjain tugas udah konsen banget padahal, ehh tiba-tiba ditereakin suruh beli garem di warung, kan gak asik banget tuh.
  4. Orang 'nyuruh' sering lupa bilang terimakasih, amnesia kali.
  5. Lebih nyebelin lagi, kalo udah nyuruh pake emosi pula. Bikin naek darah itu mah. Mau dilawan gak enak, didiemin makan ati.

Itu baru lima alasan dari sekian banyak alasan-alasan lainnya, kalo punya alasan lainnya bisa kalian tambahin sendiri. Hehe. -lanjut- Mungkin temen-temen pernah ngelakuin atau ngalamin salah dua atau tiga hal dari lima poin diatas. Jadi, gimana caranya biar musuh gak bertambah dalam enemy list kita yang udah hampir penuh? Sebenernya gampang kok! :)

  1. 'Nyuruh' itu kesannya kayak kalian seenak jidat bener, males ngerjain sesuatu makanya nyuruh orang lain. Jadi lebih baik 'minta tolong' aja, kenapa? Karna dengan kata 'tolong' yang kalian selipin di kalimat kalian, orang akan merasa lebih dihargai. Gak susah kan nyelipin kata 'tolong'? Cuma dua suku kata kok, to-long, tapi efeknya besar juga. Apalagi kalo orang yang kalian minta tolong itu lagi bad mood.
  2. Inget buat bilang 'terimakasih', itu juga penting! Anggap aja 'terimakasih' itu sebagai penghargaan buat orang yang nolong kita, karna dia udah ngebantu buat ngeringanin beban kita.
  3. Liat sikon. Gak logis kan orang yang lagi sibuk setengah idup malah kita minta tolongin, itu ngerepotin namanyaaa..
  4. Pake suara yang lembut, halus, dan sopan! Jangan sampe lo minta tolong ke orang suara lo kayak lagi neriakin maling ato kenek-kenek yang nagihin ongkos di kopaja. Gak bagus banget.. -___- gue juga males kalo begitu mah.
  5. SENYUUMMMM.. selain ibadah dan menyehatkan, senyum juga bisa memberikan kesan yang baik buat diri lo. Sering-sering aja senyum. Gak berarti lo senyam-senyum sendiri gitu juga, disangka gila nanti. :P
  6. Lebih bagus lagi kalo lo gak minta tolong. Yaahh.. kalo masih mampu, ngapain minta bantuan orang lain kan? Gara-gara maleskah? Yahh.. gue juga sih -gubrak!- tapi liat-liat juga lah.. males juga ada batasannya. Emangnya lo mau diperbudak sama rasa males lo itu?

So.. itulah pendapat-pendapat dan masukan dari gue. Intinya.. silahkan kalian simpulkan sendiri. Hahahahaha. Jadi sobat, kalo kalian mau dihargai orang lain, kalian juga harus belajar bagaimana cara menghargai orang lain. :) Dimulai aja dari hal-hal paling kecil, hal-hal yang sering kita lupain sebelumnya. Good luck ya! Semoga dengan ini kita bisa menjadi lebih baik lagi. That's enough, night all! :*

Senin, 27 September 2010

Ayo lebih dewasa!

Helooooo.. wah sudah lama tidak ngepost ya, maaf blog.. agak keteteran nih, maklum baru jadi anak SMA -gaya-. So, bagaimana kabar kalian semua? Baik kah? Kalo gue sih baik-baik aja. Hehe. Well, ada beberapa hal yang gue dapet setelah kurang lebih tiga bulan belajar di SMA. Yap.. harus lebih dewasa lagi, karna semuanya ada ditangan gue sekarang. Harus pinter ngatur waktu juga, kalo ngga gue juga yang rugi soalnya. Time is money udah mulai berlaku dalam kehidupan gue. Padahal tuh ya, pas di MTs mah perasaan nyantai banget, semuanya berjalan sebagaimana mestinya.. iya sih banyak PR tapi gak sebanyak, juga gak sesusah dan seribet kayak SMA. So, yang andaikan ada anak SMP/SD yang baca blog ini dan kebetulan lagi ngeluh karna tugas bejibun, percayalah itu belum ada apa-apanya dibandingkan SMA. Besyukurlah kalian adik-adik.. -melankonis abis-

Tapi permisa.. boong juga nih kalo gue bilang masa SMA yang sudah berjalan 3 bulan ini gak seru sama sekali. SEBALIKNYA! Walopun tugas bejibun, bingung milih jurusan, pelajaran yang seribet apaan tau, dan remedial-remedial yang mengantri.. asli jangan lewatin masa SMA deh. Mungkin awalnya kalian ngerasa asing, wajarlah.. dunia baru. Tapi nikmatin aja. Ini jenjang terakhir sebelum kita dianggap bener-bener dewasa. :) Gue yakin sebenernya banyak kesenangan yang menunggu, cuma kitanya aja yang gak sadar. Hehe. Gak nyesel kok jadi anak SMA. Terus ya.. buat adik-adik TK/SD/SMP jangan pengen cepet-cepet masuk SMA deh.. -___- karna dibalik seragam putih abu-abu yang keliatan keren dan dewasa itu tersimpan banyak tanggung jawab yang harus diemban kakak-kakakmu ini. ~cieeh. Intinya teman-teman sekalian, nikmatin aja yang ada didepan mata, gak usah nyari-nyari yang jauh didepan. Puas-puasin bandel, sebelum bandel itu dilarang! -sesat- Hahahahaha.

Ohya.. dan ya.. gue menyadari satu hal lagi. Dari masa SMP ke SMA, gue menghadapi banyak perubahan, yang awalnya sempet ngebuat gue kaget setengah idup dan mikir yang enggak-enggak. Tapi pada akhirnya gue tau, apapun yang terjadi.. perubahan apapun yang bakal ada nantinya.. gue teteplah gue gak kan menjadi orang lain.. dan sahabat gue teteplah sahabat gue. :D Semangat ya kawan!